Friday, April 18, 2008
RENUNGAN BAGI KAUM MUSTAD'AFIN
teruntuk seorang hebat ...orang bilang jadi hakim pekerjaan berbahaya,, bahkan 2 dari 3 masuk ke neraka ...tapi kenapa sekarang banyak orang gampang menghakimi ....bahkan yang menghakimi kalau seseorang lainya menghakimi ....bahkan menghakimi tanpa klarifikasi ... dari orang yang dituduh menghakimi ...apakah kemuliaanmu, nama besarmu, pengalamanmu yang sungguh berharga, dan penghargaanmu menjadikanmu layak untuk menghakimi orang lain berdasarkan asumsi, pernahkah kau bertanya kepada mereka yang kau hakimi itu wahai sang hakim jadi2an yang merasa dirinya telah belajar banyak dan menjadi bijak ... tapi kau katakan orang, kau tuduh orang begini lah begitu lah ... pernahkah kau bertanya langsung pada yang kau hakimi itu? sekali lagi kuulangi pernahkah kau bertanya langsung pada yang kau hakimi itu ...? kalau tidak, mungkin seorang hakim pengadilan negeri yang korup tidak lebih buruk darimu ... wahai kau yang merasa bersih dan ikhlas hatinya ...wahai kau yang selalu disanjung dan dikagumi, sudah ikhlaskah dirimu sehingga kau telah mengatakan dirimu belajar ikhlas !!! dan kau katakan orang lain tidak melakukan sesuatu .... wahai yang tidak diragukan lagi pengorbanan dan keikhlasannya ... wahai sang simpul massa ... sebegitu maha mengetahuinya kah engkau sehingga kau beri suatu label pada orang, dengan tambahan kata doang di belakangnya....wahai yang tak suka dicerca ... tak sadarkah kau pun sedang mencerca ... lagi nih dari kitab al-hikam (now i;m really in love with this book !)untuk segala impian yang sudah berlalu dan rancangan life plan ke depan :"Istirahatkan dirimu dari mengatur urusanmu, karena segala yang telah diurus untukmu oleh Selain-mu, tak perlu engkau turut mengurusnya"maka dari itu tetaplah kita istiqomah untuk mewujudkan apa yang diperintah-Nya, yaitu agar mendapatkan keridhoan-Nya, bisa menghadap wajah-Nya nanti, dan itu dicapai dengan menjalankan apa yang ia atur melalui syari'at-Nya. Yang kita atur adalah langkah-langkah untuk melaksanakan hal tersebut (syariat) sesuai dengan kapasitas kita. Dan untuk segala yang telah berlalu hendaknya kita ridla karena itu adalah kehendak Allah, dan tidaklah Allah memberi sesuatu kepada hamba-Nya kecuali yang terbaik bagi sang hamba ... bukankah salah satu tanda Allah memberi kebaikan kepada seseorang dengan memberikannya ujian ... insyaAllah dengan pemahaman ini kita bisa memaknati tsiqoh biLlah dan inqiyad biLlah ...hasbunaLlah wa ni'mal wakil ....trims lagi buat kawanku di sana ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment